Rabu, 13 April 2011

Tugas Laporan Kegiatan

NAMA : RHAINY RAHMY
KELAS: 3 KA 17
NPM: 11108636

LAPORAN DWI-MINGGUAN PERTAMA


DESKRIPSI KEGIATAN

A. Sistem Informasi Pengadaan

Sistem informasi pengadaan yang rencananya akan dilaksanakan di minggu pertama dan kedua bulan Februari 2009 tidak terealisasi karena konsultan individu memfokuskan diri untuk mendorong terlaksananya sosialisasi reformasi pengadaan barang dan jasa untuk Kepala Dinas/Kepala Badan/Kantor/Bagian dan Ketua Asosiasi se Kabupaten Barru. Fokus kegiatan tersebut menjadi target utama konsultan individu bidang pengadaan barang dan jasa karena di awal penugasan konsultan sudah direncanakan, namun terkendala dengan biaya operasional yang baru dianggarkan di APBD 2009. Selain itu, sosialisasi PPBJ penting karena ketika berkunjung ke SKPD di luar Dinas PU, pemahaman tentang proyek USDRP masih kurang dan bahkan tidak mengetahui sama sekali, sehingga setiap kunjungan ke SKPD memerlukan penjelasan tentang proyek USDRP, terutama mengenai program reformasinya.

  1. Penetapan Kontrak Secara Tepat Waktu

Pengumpulan data paket kegiatan yang dilelangkan SKPD yang rencananya akan dilaksanakan di minggu pertama dan kedua bulan Februari 2009 tidak terealisasi karena SKPD belum siap dengan perencaan lelangnya dan Bapak Bupati telah menyurat kepada Kepala SKPD per tanggal 16 Januari 2009 agar segera memasukkan perencanaan lelangnya ke UPP, akan tetapi hingga pelaksanaan sosialisasi PPBJ belum ada yang memasukkan perencanaan lelangnya dan kembali lagi dihimbau untuk segera memasukkannya.

  1. Sosialisasi Pembaharuan Pengadaan Barang dan Jasa

Acara Sosialisasi Pembaharuan Pengadaan Barang dan Jasa (PPBJ) dilaksanakan pada Hari Sabtu, tanggal 14 Februari 2009, dimulai pada pukul 10.00 yang dihadiri oleh Bapak Bupati Kab. Barru dan seluruh Kepala Dinas/Badan/Kantor?Bagian dan Ketua Asosiasi se Kabupaten Barru. Kegiatan dibuka oleh MC dan selanjutnya menyampaikan alur proses acara sosialisasi sebagai berikut


Pembukaan

Oleh : MC

Assalamu Alaikum Wr.Wb. marilah kita membuka kegiatan ini dengan mengucapkan basmalah ”Bissmillahi Rahmani Rahim”. Selanjutnya kita akan mendengarkan Laporan Ketua Panitia terkait dengan Kegiatan Sosilaisasi Pembaharuan Pengadaan Barang dan Jasa. Olehnya itu kita langsung saja mempersilahkan kepada Ketua Panitia untuk menyampaikan laporannya. Selanjutnya, sambutan dan arahan Bapak Bupati Kab. Barru kemudian dilanjutkan dengan pemaparan Materi Pembaharuan Pengadaan Barang dan Jasa oleh Ibu Ratnawati Tahir. Untuk mengawali kegiatan ini kita dengarkan laporan Ketua Panitia, waktu dan tempat dengan ini kami silahkan.

Laporan Ketua Panitia

Assalamu Alaikum Wr. Wb, yang terhormat Bapak Bupati Kab. Barru, yang terhormat seluruh SKPD yang hadir, dan yang terhormat bapak-bapak dari Asosiasi, serta Ibu Ratnawati Tahir sebagai Konsultan Pendamping Pengadaan Barang dan Jasa Program USDRP, dalam hal ini sebagai narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Pengadaan Barang dan Jasa di Kab. Barru. Maksud dari diadakannya kegiatan ini adalah mensosialisasikan agenda reformasi pengadaan barang dan jasa, dan diharapkan terjadi pemahaman dan penyatukan persepsi terhadap reformasi pengadaan barang dan jasa kepada seluruh SKPD dan Ketua-ketua Asosiasi berkaitan dengan penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Barru, sehingga semua kegiatan pelelangan dapat terselesaikan dengan baik. Selanjutnya kita persilahkan kepada Bapak Bupati untuk memberikan arahan berkaitan dengan kegiatan ini, sekian Wassalamu Alaikum Wr.Wb.

Bapak Bupati Kab. Barru

Assalamu alaikum wr.wb. Terima kasih atas kehadirannya dalam acara Sosialisasi Reformasi Pengadaan Barang dan Jasa di Kabupaten Barru. Maksud dilaksanakannya kegiatan ini, agar seluruh SKPD dan Asosiasi se Kabupaten Barru dapat memahami langkah yang ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Barru dalam mereformasi kegiatan pengadaan barang dan jasa selama ini. Kebijakan Pengadaan terpusat saya ambil untuk menertibkan kegiatan pelelangan selama ini yang dapat saya katakan sebelumnya tidak tertib. Olehnya itu di APBD 2009 saya mengharapkan kegiatan pelelangan lebih tertib dari sebelumnya. Saya katakan tidak tertib karena ada beberapa hal yang saya temukan:

  1. Tidak ada keseragaman dalam kegiatan pelelangan.
  2. Kegiatan pelelangan menimbulkan kerawanan dan SKPD jalan sendiri-sendiri.
  3. Mengundang keributan dari kontraktor-kontraktor.
  4. Ketidaserasian mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan yang pada akhirnya koordinasi tidak tercapai.
  5. Efeknya, pembangunan fisik tidak terarah
  6. Banyak pekerjaan yang terbengkalai.
  7. Ada kegiatan fisik yang konsultannya dari tahun ke tahun sama dan diragukan
  8. Banyak rencana pengadaan yang tidak dibutuhkan SKPD
  9. Ada SKPD yang tiap tahun beli tustel
  10. Ada SKPD yang tiap tahun beli Laptop
  11. Kendaraan Dinas, dimana pejabatnya pindah kendaraan juga di bawa pindah.
  12. Pengajuan ATK yang tidak sesuai surat keluar
  13. Kesimpulannya semua adalah mark-up

Olehnya itu, ditahun anggaran APBD 2009 jangan coba-coba tender sebelum semua perencanaan selesai dan khususnya pengadaan ATK akan saya pusatkan satu pintu juga, sehingga tidak ada lagi SKPD yang mark-up ATK.

Kepada Ketua-ketua Asosiasi, hal-hal yang menjadi masalah dan merisaukan saya adalah :

  1. Berapa persen rekanan yang memenuhi syarat untuk tender di Kabupten Barru ini ?
  2. Banyak asosiasi/rekanan yang sering ribut setiap kali kegiatan pelelangan dilaksanakan.
  3. Asosiasi/rekanan yang sering ribut sebetulnya adalah yang paling tidak memenuhi syarat untuk tender.
  4. Banyak rekanan yang tidak memiliki kantor
  5. Banyak rekanan yang memiliki lebih dari satu perusahaan dengan orang yang sama.

Olehnya itu, para Asosiasi bersifat profesionallah jangan hanya taunya mengundang keributan setiap kali kegiatan tender dilakukan dan sekarang kalau ada asosiasi mau ribut langsung saja ke saya (Bupati), jangan ribut pada panitia di SKPD. Memang, sangat dilematis antara aturan dan tuntutan daerah. Kalau saya tidak mau pusing, saya berlakukan saja kegiatan pengadaan secara e-procurement seperti yang dilakukan Kabupaten Luwu Utara baru-baru ini. Langkah yang ditempuh Luwu Utara karena Pemerintah Daerah tidak mau pusing dengan masalah-masalah tender yang sering menimbulkan keributan. Akan tetapi, saya sebagai pemerintah di daerah ini masih berpikir untuk menghidupkan pengusaha-pengusaha lokal, kalau saya berlakukan e-procurement apakah anda dapat bersaing dengan pengusaha-pengusaha dari luar? . Pertimbangan itu yang menjadi alasan mengapa kegiatan pengadaan ini kita tempuh secara manual, belum mengarah ke e-procurement. Padahal, kalau kegiatan pengadaan mau terarah harus ada saingan sebagai pembanding.

Mungkin hari ini saya berbicara dihadapan bapak/ibu agak keras karena banyaknya masalah terkait dengan pengadaan barang dan jasa. Olehnya itu, di tahun anggaran APBD 2009 saya mengambil kebijakan untuk menertibkan kegiatan pengadaan di bawah Pengendalian Program (Pengadaan dan administrasi) dengan membentuk Unit Penyelenggara Pengadaan (UPP), dan saya ulangi kembali kepada para Asosiasi lebih bersifat profesional dan kualitas pekerjaan diperbaiki, serta SKPD harus lebih hati-hati. Ke depan SKPD akan disatukan untuk pengawasan lebih terarah.

Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa uang yang ada di masyarakat sangat kurang dan kehidupan masyarakat lebih konsumtif. Kecenderungan di masyarakat pun, setiap persoalan diselesaikan lewat handphone, artinya seberapa banyak pulsa yang diguinakan masyarakat setiap harinya, dan komunikasi ini tidak hanya orang dewasa akan tetapi anak SD saja sudah melakukannya. Sebagai contoh, pekerjaan rumah anak SD diselesaikan lewat handphone. Fenomena ini membuat pemikiran saya untuk masih mempertimbangkan pengusaha-pengusaha lokal, agar perputaran ekonomi masih tetap di Kabupaten Barru, karena kalau pengusaha luar yang masuk ke daerah ini, maka otomatis perputaran uang tidak ada karena akan di bawa keluar oleh pengusaha-pengusaha dari luar (artinya uang yang seharusnya berputar di Barru akan dibawa ke luar daerah Barru). Dampak globalisasi memang sekarang belum dirasakan, tetapi 3 – 4 bulan ke depan kita akan merasakan dampak ini.

Saya kira inilah yang dapat saya sampaikan pada acara ini, semoga apa yang menjadi harapan kita ke depan khususnya terkait dengan pengadaan barang dan jasa dapat tercapai. Terima Kasih.

Pemaparan Materi Reformasi Pengadaan Barang dan Jasa

Oleh : Ibu Ratnawati Tahir

Assalamu Alaikum Wr.Wb, selamat pagi dan salam sejahtera buat kita semua. Pada kesempatan ini saya diberikan kepercayaan oleh panitia untuk membawakan materi ”Reformasi Pengadaan Barang dan Jasa”. Sebelum saya masuk pada inti topik materi ini, sekilas saya jelaskan “Bagaimana Cikal Bakal Reformasi Pengadaan Barang dan Jasa di Kabupaten Barru?”. Reformasi pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Barru muncul dengan adanya komitmen antara Bank Dunia dengan Pemerintah Daerah Sejak Pemerintah Daerah menyatakan diri ikut sebagai peserta Proyek USDRP. Proyek Urban Sector Development Reform Project (USDRP) meliputi dua cakupan, yakni investasi (Sub Proyek Pasar Pallanro, Pasar Mangkoso dan Pasar Pekkae) dan non investasi (Program reform). Kabupaten Barru dinyatakan diterima sebagai peserta USDRP ketika menyatakan kesiapannya untuk mereform diri di tubuh Pemerintah Daerah. Itulah sekilas project USDRP dan sekarang kita kembali ke topik materi Reformasi Pembaharuan Pengadaan Barang dan Jasa.

Tujuan Reformasi PBJ yaitu: (1) tercapainya profesionalisme dalam fungsi pengadaan dan berkurangnya persepsi masyarakat akan terjadinya tindak KKN dalam pengadaan, (2) berkurangnya keterlambatan/penundaan dalam proses pengadaan (3) peningkatan sistem informasi pengadaan, (3) melaksanakan audit internal Pemerintah Daerah untuk seluruh kegiatan pengadaan (4) melaksanakan analisis kecenderungan (trend) harga dan kualitas.

Substansi Reform PBJ yaitu: (1) pembaharuan kelembagaan, (2) pembaharuan regulasi, (3) peningkatan sistem informasi pengadaan, (4) perbaikan sistem pengendalian, audit dan sistem umpan balik (feed-back system), (5) pengembangan kapasitas jajaran staf yang terlibat dalam pengadaan barang dan jasa.

Indikator keberhasilan pelaksanaan Reformasi Pengadaan Barang dan Jasa dapat kita lihat dari beberapa hal diantaranya; dari sisi profesionalisme dalam fungsi pengadaan indikator keberhasilannya adalah minimal dari PPK/PPTK panitia pengadaan dan staf Bawasda memiliki sertifikat pengadaan nasional, minimal 75% keluhan/sanggahan dalam pengadaan dapat diselesaikan secara efisien dan tepat waktu, mekanisme sanksi telah diterapkan dan terdapat dokumen lelang standar yang digunakan oleh seluruh SKPD. Indikator berikutnya adalah efisiensi dan ketepatan waktu dalam proses pengadaan, dapat dilihat dari informasi tentang lamanya waktu proses/tahap evaluasi penawaran dipublikasikan secara luas dan minimal 75% dari tahapan evaluasi penawaran dapat diselesaikan tepat waktu. Indikator selanjutnya adalah pelaksanaan audit internal kegiatan pengadaan, diukur dari dilakukannya audit internal Bawasda dan hasilnya dipublikasikan dalam laporan berkala audit Bawasda. Indikator terakhir adalah pelaksanaan analisis tren harga dan kualitas PBJ, yakni terdapatnya informasi tentang kecenderungan harga satuan pekerjaan fisik, harga barang dan kualitas pekerjaan fisik/ pengadaan barang dan dipublikasikan dalam bulletin pengadaan.

Pembaharuan kelembagaan sebagai berikut :

Penunjukan PAU. Syarat : Anggota yang terlibat/berpartisipasi dalam PAU tidak boleh terlibat sebagai Panitia Pengadaan di SKPD lainnya,

Revisi Perda tentang SOTK, untuk memasukkan fungsi PAU ke dalam salah satu Tupoksi Badan/Dinas/instansi teknis terkait lainnya di Pemda (PP 41/2007)

Anggaran APBD untuk operasionalisasi PAU

Tupoksi PAU adalah:

melakukan kerjasama dengan LKPP;

memimpin dan melakukan koordinasi pembaharuan pengadaan

memberikan pelatihan tentang pengadaan barang dan jasa kepada SKPD lain

mengawasi, memonitor dan melaporkan praktik-praktik PBJ

mempublikasikan Buletin Pengadaan yang terbit Triwulanan

Penyusunan dan pemeliharaan database pengaduan/sanggahan pengadaan dan pengaduan masyarakat, termasuk tindaklanjut penanganan penyelesaian beserta penerapan sanksinya.

Melakukan analisis trend harga dan kualitas yang dihasilkan dari pengadaan barang/jasa konstruksi.

mempublikasikan Buletin Pengadaan secara Triwulanan

Pembaharuan Regulasi PBJ dapat kita lihat berikut ini :

Penerbitan SK/Peraturan Walikota/Bupati tentang Sistem dan Prosedur Pelaksanaan Keppres No. 80 tahun 2003 dan peraturan perubahannya, dgn subtansi min. sbb:

penggunaan dokumen lelang standar untuk pengadaan di daerah

pemberlakuan mekanisme pencatatan dan penanganan keluhan/sanggahan

pemberlakuan sanksi dan publikasi penerapan sanksi yang terkait dengan kecurangan / penyimpangan dalam pengadaan.

menghilangkan sistem prakualifikasi untuk kontrak-kontrak kecil yang bernilai ≤ Rp. 50 Milyar dan melakukan sistem pasca kualifikasi;

mencabut peraturan yang membatasi pelelangan hanya diperuntukkan bagi peserta yang terdaftar di wilayah yang bersangkutan, dan membuka informasi pelelangan seluas-luasnya untuk mendapatkan peserta yang berkualitas;

staf yang terlibat dalam pengambilan keputusan / tindakan / monitoring pengadaan harus yang bersertifikat/terlatih termasuk PPK, panitia pengadaan dan juga staf Bawasda yang terlibat dalam audit pengadaan;

Harus dipublikasikannya hasil evaluasi penawaran termasuk nama pemenang, nilai kontrak dan nama paket kegiatan

Peningkatan Sistem Informasi Pengadaan diantaranya; Publikasi Buletin Pengadaan dan Pengembangan e-procurement. Substansi Buletin Pengadaan yang terbit Triwulanan, minimal mencakup :

daftar pemenang kontrak, nama pemenang, lingkup pekerjaan dan nilai kontrak;

rencana pengadaan untuk tiap unit kerja/SKPD

daftar lamanya waktu untuk proses evaluasi penawaran untuk setiap paket kontrak dibandingkan dengan perioda validitas penawaran;

laporan kemajuan proyek untuk seluruh proyek

daftar status penanganan keluhan/sanggahan dan sanksi yang dikenakan.

Harga satuan dan trend harga satuan yan telah termonitor, dan trend dari komponen-komponen utama kontrak pekerjaan konstruksi dan pengadaan barang;

Daftar kontrak untuk pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan kualitas barang/jasa/pekerjaan konstruksi yang dihasilkan, khususnya untuk tahun fiskal yang yang sedang berjalan

Hasil survey tahunan terhadap rekanan & masyarakat

Perbaikan Sistem Pengendalian, Audit dan Sistem Umpan Balik dilakukan dengan: memonitor harga satuan dalam dokumen kontrak, pelibatan minimal satu orang perwakilan masyarakat dalam proses evaluasi penawaran, mengurangi keterlambatan dalam proses pengadaan, melakukan survey tahunan terhadap rekanan & masyarakat, serta Pemberdayaan Bawasda.

Pengembangan Kapasitas Jajaran Staf yang Terlibat dalam PBJ dilakukan dengan mengkaji kebutuhan pelatihan bagi stafnya dan pengembangan kelembagaan yang terlibat dalam pengambilan keputusan, audit dan perumusan kebijakan pengadaan, bekerjasama dengan LKPP untuk mengadopsi program pelatihan nasional untuk berbagai kelompok sasaran.

Saya kira ini saja yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, sekian dan terima kasih. Wassalamu alaikum wr.wb.

Sekretaris Daerah Kabupaten Barru

Assalamu Alaikum Wr Wb. Terima kasih kepada Bapak/Ibu yang telah menghadiri undangan Sosialisasi Pengadaan Barang dan Jasa, dan kepada Ibu Konsultan Pendamping saya ucapkan banyak terima kasih karena telah banyak membantu Pemda dalam mewujudkan reformasi di bidang pengadaan barang dan jasa. Saya kira tadi secara bersama-sama kita telah mendengarkan arahan dari Bapak Bupati dan Konsultan Pendamping tentang keinginan Pemerintah untuk mengimplementasikan reformasi pengadaan barang dan jasa. Apa yang menjadi keinginan Bapak Bupati untuk menertibkan pelelangan ini karena hampir setiap tahun kegiatan pelelangan di Kabupaten Barru menjadi masalah. Keributan-keributan yang sering terjadi di masing-masing SKPD menjadi pelajaran berharga buat kita untuk menata sistem pengadaan menjadi lebih baik. Penertiban pelaksanaan pengadaan yang dimaksudkan Bapak Bupati adalah dengan dipusatkannya kegiatan pengadaan satu pintu dibawah tanggung jawab Pengendalian Program. Selanjutnya, seperti apa yang dikemukakan oleh Ibu Konsultan bahwa setiap kegiatan tender akan diikuti oleh perwakilan dari masyarakat, saya kira ini sangat baik artinya betul-betul pelaksanaan tender kita sudah transparan. Jadi jangan coba-coba lagi untuk bermain dengan pengadaan karena sudah banyak pihak yang mengamati kegiatan kita, diantaranya ada masyarakat dan dari Bank Dunia juga telah menempatkan konsultan pendamping untuk memonitor segala kegiatan yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa. Saya kira sudah cukup arahan yang dapat saya sampikan pada kesempatan ini dan ijinkanlah saya untuk menutup acara ini dengan mengucapkan Alhamdulillahi Rabbul Alamin. Sekian dan Terima Kasih.

Sabtu, 09 April 2011

Pengetahuan Tentang Llaba-Laba

Rahasia Kemampuan Laba-Laba Merayap Pada Langit-Langit

Se
kelompok peneliti yang diketuai oleh pakar biomekanika Andrew Martin dari Institute for Technical Zoology and Bionics [Institut Zoologi Teknik dan Bionika] di Bremen, Jerman, meneliti kaki seekor laba-laba pelompat berukuran kecil (Evarcha arcuata) dengan menggunakan mikroskop elektron. Gambar yang mereka dapatkan memperlihatkan serangkaian rambut-rambut panjang (setae) di bawah telapak kakinya, sebagaimana yang dijumpai pada laba-laba lainnya. Di bagian permukaan ujung bawah atau bagian telapak dari masing-masing rambut ini tertutupi oleh rambut-rambut yang jauh lebih kecil lagi (setule) dengan ujung berbentuk segitiga.

Untuk memastikan jenis gaya tarik-menarik yang berperan, para ilmuwan tersebut mengukur gaya tarik-menarik antara kaki laba-laba dengan sebuah batang kecil, serta menggunakan cara yang lebih sering diterapkan dalam ilmu bahan. Penghitungan oleh para ilmuwan tersebut menunjukkan bahwa seekor laba-laba yang bergantung pada langit-langit dengan penempelan 600.000 setule menghasilkan gaya tarik-menarik yang mampu menahan 173 kali bobot badannya sendiri.

Setelah menafsirkan hasil ini, Martin menyimpulkan bahwa laba-laba tersebut menempel pada permukaan melalui gaya-gaya van der Walls (gaya tarik-menarik elektrostatik antarmolekul yang terpisah pada jarak 1/1.000.000 milimeter). Gaya-gaya van der Waals bergantung hanya pada jarak antara dua benda dan tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu, cara yang digunakan laba-laba ini untuk menempel pada dinding dapat ditiru dalam pembuatan bahan seperti kertas catatan yang dapat menempel ketika basah, dan seragam ruang angkasa yang dapat melekat pada permukaan di ruang angkasa. (Rambut-rambut ini tidak hanya ditemukan pada laba-laba. Dari sebuah penelitian di tahun 2002 diketahui bahwa tokek juga menempel pada permukaan dengan menggunakan gaya-gaya van der Waals.)

Untuk seekor laba-laba, berjalan pada permukaan langit-langit merupakan keahlian hebat yang mengagumkan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bagaimana keahlian bergantung pada 600.000 rambut halus ini dapat terjadi. Rata-rata terdapat sekitar 100.000 rambut pada kepala manusia, sebaliknya, enam kali lipat jumlah ini terdapat pada telapak kaki laba-laba yang ukurannya jauh lebih kecil daripada kepala manusia. Keberadaan sedemikian banyak rambut-rambut berukuran teramat kecil pada tempat dengan luasan yang sedemikian kecil menyingkapkan adanya kehebatan desain mikro. Yang mengejutkan lagi adalah bahwa rambut-rambut ini tidak asal ditemukan pada bagian mana pun dari tubuh sang laba-laba, melainkan pada telapak kaki-kakinya. Informasi genetik mengenai bentuk dan rancangan rambut-rambut ini terdapat pada DNA sang laba-laba, dan sel-sel pada telapak kakinya membuat dan menumbuhkan rambut-rambut tersebut mengikuti perancangan desain ini.

Sudah pasti mustahil bagi seekor laba-laba untuk membuat desain itu sendiri. Tidak ada laba-laba yang dapat berpikir untuk menerapkan gaya-gaya van der Waals dengan melakukan pengukuran gaya elektrostatik agar dapat berjalan pada permukaan langit-langit. Laba-laba tidak pula mampu membuat dan menumbuhkan rambut-rambut pada kakinya sendiri. Jelaslah bahwa semua ini telah secara khusus dirancang untuk tujuan tertentu. Bahkan, nama jurnal yang menerbitkan hasil penelitian tentang bidang ini merupakan sebuah petunjuk teramat penting tentang hal ini: Smart Materials and Structures [Bahan dan Struktur Cerdas], 19 April 2004.

Para ilmuwan bertujuan memecahkan permasalahan yang ditemui di dunia industri melalui ilham yang bersumberkan dari desain di alam. Gagasan tentang "smart materials" [bahan cerdas] adalah sebuah bidang kajian yang dengannya para ilmuwan menggambarkan bahan-bahan yang mereka gunakan dalam upaya pengembangan produk dengan sesedikit mungkin kesulitan.[*] Cara yang dilakukan para ilmuwan ini dalam pengkajian secara terinci dan penggunaan kaki laba-laba dalam penelitian mereka merupakan petunjuk jelas bahwa terdapat perancangan cerdas pada kaki laba-laba. Dengan demikian, kemampuan sang laba-laba berjalan pada permukaan langit-langit juga muncul sebagai hasil karya sebuah penciptaan istimewa. Tidak ada keraguan bahwa Allahlah, Tuhan seluruh sekalian alam, Yang telah menciptakan sang laba-laba dan memberinya kemampuan berjalan pada permukaan langit-langit

Kamis, 07 April 2011

Resensi Novel

Nama : RHAINY RAHMY
KELAS : 3 KA 17
NPM : 11108636

Identitas buku

a. Judul Buku : keren bukan jaminan
b. Nama Pengarang : cyntia Surentu
c. Tahun Terbit :2005
d. Nama Penerbit :PT Gramedia Widiasarana Indonesia
e. Tempat Terbit :jakarta

Pokok-pokok isi buku:
buku ini menceritakan sebua keluarga yang sangat bahagia awalnya. Dikeluarga ini mempunyai 5 orang anak yang terdiri dari 4 laki - laki dan 1 anak perempuannya yang paling kecil. Anakm - anak nya bernama Tyrone,Trey,Terrance,Tory,Tabitha.
kakak - kakaknya tabitha memanggil di kue tabi seperti didalam film teletubbies.
anak pertama atau yang paling tua itu adalah Tyrone dia adalah lulusan sarjana ekonomi. yang kedua Trey dia adalah sarjana S1 arsitektur tetapi pekerjaannya yang sekarang sangat bertolak belakang dengan jalur pendidikannya yaitu dia sering sekali menulis novel - novel. yang ke tiga Terrance sarjana sastra jepang tetapi salah jurusan yaitu bekarja sebagai manajer band yang katanya bentar lagi ngetop. yang ke empat Tory dia sebagai model sejak masa SMA nya dahulu dan hanya mengambil kursus Toefl,Komputer dan bahasa mandarin. dan yang terakhir adalah anak satu - satunya perempuan yaitu tabitha yang sekarang masih kuliah disalah satu unuversitas jakarta.
keluarga mereka mempunyai sebuah usaha yaitu cafe. setiap sore anak- anak mereka manjadi pelayan untuk menarik cafe itu supaya ramai.
pada suatu hari datang seorang wanita yang berwajah cantik sekali. tabitha melihatnya langsung bertanya kepada wanita tersebut,ternyta wanita tersebut mancari kakak pertamanya Tyrone, ternyata wanita itu adalah mantan kekasihnya tyrone.kakak - kakak tabitha tidak menyukai wanita tersebut karena wanita tersebut sudah memiliki suami yang mana suaminya bekerja diperusahaan papa tabitha.
setelah beberapa meraka makin akrab dan muncul lah perasaan cinta, tetapi sang wanita hanya menganggap tyrone seorang sahabat saja. tyrone tidak memperduliakn keluarganya karena dia sangat menyukai wanita itu, maka terjadilah pertangkarang antara kakak beradik itu.beberapa hari kemudian tyrone memutuskan untuk pindah ke apartemen yang sama dengan wanita tersebut.
setelah beberapa bulan tyrone tinggal di satu tempat apartemen yang hanya membedakan beberapa lantai saja dengan wanita itu. ternyata yang wanita masih mencintai suaminya yang dahulu.
tyrone sangat sakit hatinya begitu mengetahuinya kalau ternyata wanita itu masih mencintai suaminya dan ingin kembali kepada suaminya seperti dahulu. tyrone sangat menyesal telah meninggal keluarganya demi wanita yang tidak mencintai dia.
setelah beberapa hari dengan hati yang sangat malu tyrone pulang kembali kerumah dan ternyata kluarganya menyambutnya dengan senang hati. dan mereka memaafkan tyrone akhrnya keluarga itu kembali bahagia

Keunggulan:
novel ini memberi kita pelajaran bahwa keluarga lebih diutamakan dari pada urusan apapun, baik itu cinta, harta, dan lain-lain. semua yang dikatakan oleh keluarga itu yang terbaik buat diri kita.

kekurangan:
novel ini ceritanya berbeda-beda antara satu bab dang bab yg satu lagi, jadi sangat membingungkan membacanya.
saran-saran yg hrus dtambah : perbagus lagi ceritanya dan jangan dibeda-bedakn antara bab satu dengan bab dua nya.karna itu bisa membuat ppembaca bingung.

Tugas Artikel

Nama : Rhainy Rahmy
Kelas : 3 KA 17
NPM : 11108636


LINUX DAN BISNIS MODEL OPEN SOURCE

Sejarah Singkat Linux

Pada tahun 1969, Ken Thompson dan Dennis Ritchie (juga adalah developer bahasa C), para peneliti di AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi UNIX, cikal bakal dari Linux. UNIX mendapatkan perhatian besar karena merupakan sistem operasi pertama yang dibuat bukan oleh hardware maker. Selain itu juga karena seluruh source code-nya dibuat dengan bahasa C, sehingga mempermudah pemindahannya ke berbagai platform. Dalam waktu singkat UNIX berkembang secara pesat dan terpecah dalam dua aliran: UNIX yang dikembangkan oleh Universitas Berkeley dan yang dikembangkan oleh AT&T.

Setelah itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan diri, dan terjadilah persaingan yang melibatkan banyak perusahaan untuk memegang kontrol dalam bidang sistem operasi. Persaingan ini menyebabkan perlu adanya standarisasi. Dari sini lahirlah proyek POSIX yang dimotori oleh IEEE (The Institute of Electrical and Electronics Engineers) yang bertujuan untuk menetapkan spesifikasi standar UNIX. Akan tetapi, standarisasi ini tidak meredakan persaingan. Sejak saat itu, muncul berbagai macam jenis UNIX. Salah satu diantaranya adalah MINIX yang dibuat oleh A. S. Tanenbaum untuk tujuan pendidikan.Source code MINIX inilah yang oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki pada waktu itu, kemudian dijadikan sebagai referensi untuk membuat sistem operasi baru yang gratis dan yang source codenya bisa diakses oleh umum. Sistem operasi ini kemudian diberi nama Linux. Dalam membangun Linux, Linus menggunakan tool-tool dari Free Foundation Software yang berlisensi GNU. Kemudian untuk menjadikan Linux sebuah sistem operasi yang utuh, dia memasukkan program-program yang juga berlisensi GNU.

Awalnya Linus membuat Linux sendiri sebagai hobi, karena ia ingin menjalankan sistem operasi semacam UNIX dalam komputer 386-nya. Dari hasil kerjanya lahirlah Linux versi 0.01, yang sebenarnya masih belum bisa disebut sebuah sistem operasi. Setelah mengalami perbaikan, jadilah Linux versi 0.02, yang notabene adalah Linux resmi versi pertama yang diumumkan pada publik. Linus mengumumkan source code Linux pada tanggal 5 Oktober 1991. Saat itu Linux sudah dapat menjalankan shell bash, gcc compiler, GNU make, GNU sed, compress dll. Proyek Linux ini mendapatkan perhatian dari para programer di seluruh dunia yang kemudian turut berpartisipasi membangun Linux. Perkembangan Linux berlangsung dengan sangat pesat hingga saat ini. Saat ini hanya pembangunan kernel Linux saja yang masih dikontrol oleh Linus sendiri. Sedangkan bagian lain dari sistem operasi Linux telah dikembangkan oleh banyak pihak. Oleh karenanya sekarang kita dapat melihat berbagai macam distro (distribusi, jenis) Linux yang jumlahnya ratusan jenis. Salah satu distro yang terkenal adalah RedHat. Selain itu ada juga distribusi Slackware dan Debian yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Linux juga diadaptasi ke banyak bahasa seperti misalnya Linux Trustix Merdeka di Indonesia, Vine Linux di Jepang, RedFlag Linux di Cina, dll.

Perkembangan yang pesat ini tidak terlepas dari jasa proyek GNU yang menyediakan program-program bermutu yang gratis dan esensial dalam Linux, seperti shell program, compiler, XFree, GNOME desktop, dll. Boleh dikatakan Linux ada saat ini berkat budaya open source dan fenomena Linux ini pula salah satu bukti kehebatan dari budaya open source.

Kehebatan Open Source

Ketika kita melisensikan program kita dengan lisensi open source, programer-programer dari penjuru dunia dapat berpartisipasi dalam pembuatan software kita. Dengan titik pandang lain, kita memperoleh engineer-engineer yang berkualitas untuk membangun software kita secara gratis. Memang tidak mudah untuk menarik perhatian programer-programer untuk ikut berpartisipasi membangun software kita. Tetapi begitu hal ini terwujud maka kita akan dapat melihat perkembangan yang kilat dari software kita. Baik perkembangan dari segi teknik (versi) software itu sendiri maupun dari segi jumlah pengguna software kita. Dari segi bisnis, pengguna software inilah yang menjadi target dari bisnis open source. Secara singkat dapat dikatakan, bahwa sebuah open source bahwa sebuah open source software membentuk sendiri development environment dan marketnya.

Masa Depan dari Bisnis open source

Bisnis open source bertopang pada asumsi bahwa skill pengguna software mereka tidak akan pernah mencapai level yang membuat mereka mampu menginstalasi dan menggunakan software mereka tanpa ada support sama sekali. Tetapi kemudian muncul pertanyaan, bagaimana jika suatu saat pengguna software mereka tidak memerlukan support mereka lagi, karena software-software tersebut telah diperbaiki hingga menjadi sangat mudah untuk diinstalasi dan digunakan ?

Ada perusahaan open source seperti Corel yang mengantisipasinya dengan strategi menggabungkan open dan closed source (konvensional) software dalam satu paket software, dalam hal ini Linux, yang didistribusikannya. Jadi, selain mendistribusikan paket Linux yang gratis, Corel juga mendistribusikan paket yang telah diberi penambahan berupa software-software yang tidak bersifat open source. Pelanggan-pelanggan diharapkan akan membeli paket software yang telah ditingkatkan ini dan diharapkan akan datang kembali untuk memperoleh upgrade dan feature-feature terbaru.

Rangkuman dan Kesimpulan

Linux adalah sistem operasi yang bersifat open source. Ada banyak lisensi yang bersifat open source. Lisensi-lisensi yang bersifat open source didefinisikan dalam Open Source Definition dan disertifikasi oleh Open Source Organization. Pada umumnya, program-program yang membentuk Linux berlisensi GNU Public License. Setiap orang tidak hanya berhak memperoleh software bersifat open source secara gratis, tetapi juga berhak memodifikasi source code software tersebut. Meracik software yang bersifat open source menjadi satu software yang mudah diinstalasi dan digunakan, kemudian menjualnya dengan menyertakan pelayanan dan support kepada pembeli adalah bentuk dasar dari bisnis model open source. Kelebihan dari bisnis model ini adalah, biaya untuk membangun sebuah software dapat ditekan serendah mungkin tanpa mengurangi kualitas dari software tersebut. Walaupun bisnis model ini tidak lebih sederhana dari bisnis model software yang konvensional,penulis yakin bahwa bisnis model ini bisa menjadi satu pemecahan untuk mengatasi pembajakan software yang merupakan masalah besar di dunia software komputer. Di Indonesia sendiri kurang lebih 90% dari software yang ada di masyarakat adalah software bajakan. Kondisi ini pula merupakan salah satu kendala yang menghambat perkembangan dunia software di Indonesia. Pada masa mendatang, dimulai dari Linux, diperkirakan akan muncul banyak perusahaan software yang akan membuat produknya secara open source. Bila budaya open source ini dapat juga berkembang di Indonesia, hembusan angin segar akan dapat dirasakan oleh pengembang software di tanah air.

Daftar Pustaka :

(LINUX DAN BISNIS MODEL OPEN SOURCE)

http://ilmukomputer.org/